Learning Loss Selama Pandemi, Bagaimana Solusinya Untuk Anak Sekolah Dasar ?  

Selama pandemi, seluruh kegiatan pembelajaran bertransformasi secara penuh. Banyak terjadinya perubahan-perubahan yang sangat signifikan didalam pelaksanaan proses pembelajaran. Dikarena perubahan dan perpindahan proses pembelajaran ini, hingga akhirnya menimbulkan ketidaksiapan yang dialami oleh sekolah, guru dan peserta didik. Efek dari ketidaksiapan itu seperti contohnya Learning Loss.

Learning Loss merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut hilangnya pengetahuan dan keterampilan, baik itu secara umum atau spesifik, atau terjadinya kemunduran proses akademik karena faktor tertentu. Faktor-faktor yang menyebabkan Learning Loss bisa beragam. Namun pada umumnya ini terjadi ketika siswa terlalu lama tidak melakukan aktifivitas belajar. Dalam hal ini, mungkin siswa masih dikatakan belajar pada keadaan pandemi. Tetapi proses pembelajaran yang dilaksanakan selama daring belum tentu optimal, sehingga inilah yang menyebabkan Learning Loss pada siswa selama belajar daring dari rumah.
           
Ketika learning loss terjadi pada anak, guru dan orang tua bisa memberikan berbagai solusi untuk mengatasinya. Seperti membuat suasana belajar dirumah semirip mungkin dengan pembelajaran ketika disekolah. Selain guru, orang tua juga harus memahami materi pelajaran, karena jika ketika anak bertanya, maka orang tua sudah siap dengan jawaban-jawaban yang baik.

Guru bisa terus berinovasi membuat media pembelajaran yang kreatif dan mampu membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. Guru dan orang tua harus menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik demi kelangsungan belajar anak. Serta untuk para orang tua, biarkan anak untuk mengembangkan bakat dan potensi yang ada pada dirinya. Cara-cara tersebut sekiranya efektif untuk mengatasi learning loss pada anak yang diakibatkan terlalu lama belajar mandiri dari rumah.
           
Dampak dari learning loss ini mesti harus mendapat perhatian yang lebih lagi dari para pendidik. Karena jika kondisi ini masih terus berlanjut, maka dikhawatirkan akan membuat siswa kehilangan pengetahuannya lebih banyak lagi. Sebagai contoh, ketika anak kelas 2 (kondisinya sedang belajar tatap muka sebelum pandemi), ia sudah sangat lancar membaca. Tetapi ketika pandemi menyerang, dan kondisi belajar dari rumah tidak optimal, maka bisa saja anak tersebut menjadi tidak lancar lagi dalam membaca. Maka untuk itu diperlukan peran kuat dari orang tua selain guru didalam pengawasan agar learning loss ini tidak terjadi pada anak.
 
 
Penulis : Meri Septiana Putri.
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau.


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar